Tanah dan air adalah sumber daya alam utama yang menjadi
penyokong seluruh kehidupan mahluk hidup di bumi. Jika
tanah dan air mengalami kerusakan, maka tidak akan memberikan manfaat yang
dapat menopang kehidupan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya konservasi tanah
dan air untuk menjaga kualitas tanah dan air agar dapat digunakan secara
berkelanjutan.
Konservasi
Tanah dan Air adalah upaya perlindungan, pemulihan, peningkatan,
dan pemeliharaan Fungsi Tanah pada Lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukan
Lahan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kehidupan yang
lestari.
Konservasi
tanah dan air sendiri sebenarnya gabungan dari istilah konservasi tanah dan
konservasi air, hanya saja seringkali istilah ini digabungkan karena
proses-proses antara tanah dan air tidak dapat dipisahkan dan memiliki kaitan
yang erat satu sama lain. konservasi ini perlu dipelajari baik itu oleh para
petani, masyarakat desa dan kota, mahasiswa, pelajar, dan berbagai elemen
masyarakat, hal ini karena permasalahan mengenai lahan tidak hanya bisa
dikelola oleh satu lembaga saja.
Tujuan dilakukannya kegiatan konservasi tanah dan air adalah
untuk menurunkan jumlah
aliran permukaan dan meningkatkan jumlah air tersimpan, mengendalikan daya rusak aliran permukaan dan
memperbaiki kualitas
aliran permukaan. Konservasi tanah dan air dimaksudkan untuk
memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi
ekosistem (hutan
dan lahan) sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
Metode konservasi tanah dan air
meliputi :
1.
Metode
vegetatif : adalah penggunaan tanaman atau bagian-bagian tanaman
atau sisa-sisanya untuk mengurangi daya tumbuk butir air hujan yang jatuh,
mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi
erosi tanah
Contoh
: pertanaman lorong, strip rumput, pola agroforestry, pemanfaatan mulsa
2.
Metode
sipil teknis/mekanik : adalah semua perlakuan fisik mekanik yang
diberikan tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan
erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Contoh
: pembuatan guludan, pengolahan tanah sesuai konturpembuatan teras dan saluran
air, pembuatan bangunan konservasi (Sumur resapan, gully plug, dam penahan)
3.
Metode
Kimia : usaha pencegahan erosi yaitu dengan pemanfaatan soil
conditioner atau bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur
tanah sehingga akan tahan terhadap erosi.
Contoh
: campuran dimethyl dichlorosilane dan methyl-tricholorosilane yang dinamakan
MCS.
Prinsip dalam konservasi tanah dan air?
(1) Mengusahakan agar kapasitas infiltrasi
tanah tetap besar sehingga jumlah aliran permukaan dapat dikurangi.
(2) Mengurangi laju aliran permukaan
sehingga daya pengikisannya terhadap permukaan rendah dan material yang terbawa
aliran dapat diendapkan.
(3) Mengusahakan agar daya tahan
tanah terhadap daya tumbuk atau penghancuran agregat tanah oleh butir hujan
tetap ada.
(4) Mengusahakan agar pada
bagian-bagian tertentu dari tanah dapat menjadi penghambat atau menahan
partikel yang terangkut aliran permukaan agar terjadi pengendapan yang tidak
jauh dari tempat pengikisan.
Upaya yang telah di lakukan pemerintah dalam mendukung kegiatan konsevasi
tanah dan air
·
Metode vegetatif : Hutan Rakyat,
Agroforestry, Penghijauan Lingkungan, Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR)
·
Metode sipil teknis : Pembuatan Bangunan KTA
(SRA, DPn, GP)
·
Pendekatan melalui sosial budaya masyarakat