Peningkatan
daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya
dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang
ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di
dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
Biopori
biasa juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat
tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan
tidak memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan
sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di
tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.
Pembuatan lubang biopori
merupakan teknologi ramah lingkungan dan murah. Modal utama adalah kemauan dan
kesadaran manusia itu sendiri dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dari
ketersediaan air dan pencemaran lingkungan akibat sampah. Semua orang dapat
memanfaatkan teknologi ini dengan memanfaatkan air hujan, karena curah hujan
ada dimana-mana. Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Sehingga perlu
ditanamkan kesadaran pentingnya ketersediaan air tanah yang merupakan sumber
penghidupan makhluk hidup, termasuk manusia, tanaman dan binatang.
Manfaat Biopori
Pembuatan
biopori juga memiliki tujuan agar kita memperoleh manfaat. Berikut ini ada
empat manfaat yang kita dapatkan jika membuat lubang resapan biopori di halaman
rumah.
1. Mengurangi Sampah Organik
Pembuatan lubang
resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah kita ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). Karena, ketika kita membuat lubang, salah satu proses yang
harus dilakukan adalah memasukkan sampah organik.
Selain mengurangi
sampah organik yang akan dibuang ke TPA, pembuatan biopori juga akan membuat
masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik.
2. Menyuburkan Tanah
Ketika kita
memasukkan sampah organik ke dalam lubang, akan terjadi proses biologis yang
akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk
kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.
3. Membantu Mencegah Terjadinya
Banjir
Saat ini, banjir
sering terjadi entah itu di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya
adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk
drainasenya buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah.
Dengan membuat
lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah.
Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari
cacing tanah.
Cacing yang masuk
ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika
menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air
lebih cepat meresap ke dalam tanah.
4. Mempengaruhi Jumlah Air Tanah
Terowongan-terowongan
kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal
ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat.
Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan
menjadi 40 kali lipat.
Lokasi Pembuatan Biopori
Pembuatan
biopori sebaiknya dilakukan pada area terbuka yang akan terkena air hujan. Kita
bisa membuatnya di halaman rumah, sekitar pepohonan, sekitar tempat parkir, dan
tempat terbuka lainnya.
Cara Membuat Biopori
Berikut
ini akan dijelaskan mengenai bagaimana kita membuat biopori. Mulai dari alat
dan bahan yang dibutuhkan, sampai langkah-langkah pembuatannya.
Alat Dan Bahan
·
Bor
tanah
·
Pipa
PVC dan penutup yang sudah dilubangi bagian sisi-sisinya
·
Sampah
organik
·
Air
Langkah-Langkah Membuat
Biopori
1. Sebelum mulai membuat biopori,
terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan.
2. Setelah ditentukan tempatnya, siram
tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar
tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.
3. Lubangi tanah dengan menggunakan bor
tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
4. Buat lubang dengan kedalaman kurang
lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
5. Setelah itu, lapisi lubang
menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.
6. Kemudian, isi lubang dengan sampah
organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari
tanaman lainnya.
7. Setelah itu tutup lubang menggunakan
kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih
dahulu.
Perawatan Biopori
Lubang
resapan biopori ini juga harus kita rawat agar tetap terjaga kualitasnya dan
dapat berfungsi dengan baik. Kita perlu melakukan beberapa hal berikut untuk
merawat lubang biopori.
· Kita
dapat mengisi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap setiap lima
hari sekali sampai lubang terisi penuh dennga sampah.
· Lubang
resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan selama
tiga bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos.
· Setelah
tiga bulan, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap
diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk
tanaman yang ada di halaman rumah.
Untuk
mempermudah pembuatan lubang resapan biopori, ikuti tips dan trik berikut ini.
· Setiap
mata bor masuk seluruhnya ke dalam tanah, tarik mata bor sambil diputar ke
kanan, lalu bersihkan tanah yang terbawa mata bor. Setelah itu, lanjutkan
kembali pengeboran tanahnya.
· Kita
bisa melakukan penyiraman dengan air selama proses pengeboran agar lebih mudah
melubangi tanah.
· Ketika
terdapat bebatuan atau kerikil yang menghalangi, kita dapat menghentikan
pembuatan lubang atau bisa dihilangkan terlebih dahulu batu yang mengganggu tersebut.
· Kalau
tidak punya bor tanah, bisa juga digunakan linggis untuk membuat lubang.
· Kamu
bisa melakukan penyemenan di sekeliling lubang agar biopori lebih awet.
·
Jarak
antar lubang biopori 50 cm – 1 meter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar