Kamis, 26 Desember 2019

TEKNIK PENANAMAN


Penanaman adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke lahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman yang di budidayakan. Proses pemindahan ini tidak boleh di lakukan dengan sembarangan, perlu adanya metode agar tanaman dapat belangsung hidup di media dan lingkuanganya yang baru.
Pada umumnya kegagalan dalam proses penanaman adalah saat memindahkan bibit dari polybag ke media tanah di lahan

Prosedur Penanaman Bibit :
1. Lahan yang kering sebelum di tanam di siram dulu dengan air lembab
2. Membuat lubang dengan tugal sedalam 5 cm kurang lebih
3. Sebelum bibit di keluarkan dari polybag di siram terlebih dahulu agar media tidak pecah
4. Melakukan penanaman bibit, usahakan bibit dalam keadaan tegak dan satu lubang tanaman untuk satu bibit
5. Mulsa jerami di pasang di sekitar tanaman, tujuannya untuk menjaga kelembaban tanaman dan mengurangi pertumbuhan gulma.

Penanaman pohon dapat mengurangi dampak pemanasan global dengan kemampuan pohon dalam menyerap emisi karbon yang merupakan penyebab terjadinya pemanasan global
Manfaat Penanaman :
·        Manfaat estetis (keindahan),
Pohon memiliki beberapa bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh   karena itu, apabila di susun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman.
·        Manfaat Orologis, 
Akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah
·       Manfaat Hidrologis, 
Banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah resapan/persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya
·       Manfaat Klimatologis, 
Dengan banyaknya pohon, akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara sekitarnya akan menjadi sejuk dan nyaman. Maka, kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.
·        Manfaat Edaphis, 
Ini manfaat dalam kaitan tempat hidup binatang. Dilingkungan yang penuh dengan pohon, satwa akan hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
·       Manfaat Ekologis, 
Lingkungan yang baik adalah seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
·       Manfaat Protektif, 
Manfaat protektif adalah manfaat karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap terik sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari silau.
·       Manfaat Hygienis,
Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat di perlukan oleh manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Teknik Penanaman
·         Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 20-40 cm. Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 20 cm. Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan.Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan.Jarak Tanam menentukan populasi tanaman & kebutuhan benih/ha.
·         Pembuatan Lubang tanam
Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan pembajakan, penanaman benih dilakukan menurut alur bajak sedalam kira-kira 5 cm. Sedangkan jarak jarak antara alur yang satu dengan yang lain dapat dibuat 50-60 cm, dan untuk alur ganda jarak tanam dibuat 20 cm.
Cara Penanaman
Sistem penanaman yang biasa dilakukan adalah:
Ø  Sistem tanaman tunggal
Dalam sistem ini, seluruh lahan ditanami kedelai dengan tujuan memperoleh produksi kedelai baik mutu maupun jumlahnya.Kedelai yang ditanam dengan sistem ini, membutuhkan lahan kering namun cukup mengandung air, seperti tanah sawah bekas ditanami padi rendeng dan tanah tegalan pada permulaan musim penghujan. Kelebihan lainnya ialah memudahkan pemberantasan hama dan penyakit
Kelemahan sistem ini adalah: penyebaran hama dan penyakit kedelai relatif cepat, sehingga penanaman kedelai dengan sistem ini memerlukan perhatian khusus. Jarak tanam kedelai sebagai tanaman tunggal adalah: 20 x 20 cm; 20 x 35 cm atau 20 x 40 cm.
Ø  Sistem tanaman campuran
Dengan sistem ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.    Umur tanaman tidak jauh berbeda.
2.    Tanaman yang satu tidak mempunyai sifat mengalahkan tanaman yang liar.
3.    Jenis hama dan penyakit sama atau salah satu tanaman tahan terhadap hama dan penyakit.
4.    Kedua tanaman merupakan tanaman palawija, misalnya kedelai dengan kacang tunggak/ kacang tanah, kedelai dengan jagung, kedelai dengan ketela pohon.
Ø  Sistem tanaman tumpangsari
Sistem ini biasa diterapkan pada tanah yang mendapat pengairan terus menerus sepanjang waktu, misalnya tanah sawah yang memiliki irigasi teknis.Untuk mendapatkan kedelai yang bermutu baik, biasanya kedelai ditanam bersamaan.
·         Waktu Tanam
             Penamanan harus dilaksanakan pada awal musim penghujan, dimana nyata sekali lebih menguntungkan di bandingkan jika di tanam pada akhir musim penghujan. Oleh karena itu di anjurkan agar semua persiapan kerja diselesaikan, agar penanaman dapat di laksanakan secepat mungkin tanpa ada penundaan. Hanya bibit yang benar - benar tumbuh sehat yang harus di tanam. Idealnya bibit berumur 9 - 12 bulan sebelum di pindahkan ke lapangan.

Tata Waktu Pemeliharaan Pemeliharaan Tahun Berjalan :
·         dilaksanakan 1 bulan setelah penanaman, meliputi
(a) penyulaman 10%,
(b) pendangiran,
(c) penyiangan,
(d) pemupukan,
(e) penanggulangan hama dan penyakit
·         Pemeliharaan Tahun I : dilaksnakan 1 tahun setelah penanaman, meliputi
(a) penyulaman 20%,
(b) pendangiran,  
(c) penyiangan,
(d) pemupukan,
(e) penanggulangan hama dan penyakit
·         Pemeliharaan Tahun II : dilaksanakan 2 tahun setelah penanaman, meliputi
(a) pendangiran,
(b) penyiangan,
(c) pemupukan,
(d) penanggulangan hama dan penyakit. Tidak ada penyulaman
Evaluasi Tanaman 
Evaluasi tanaman perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanaman. Evaluasi tanaman dilaksanakan sebelum pelaksanaan pemeliharaan tanaman. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah :
ü  Menghitung g jumlah tanaman yang hidup/mati,
ü  Menghitung jumlah tanaman sehat
ü Menghitung jumlah tanaman yang merana (tidak normal), Mengamati tingkat gangguan tanaman (hama, penyakit, gulma, binatang, dll.)
Langkah-langkah Evaluasi Tanaman
ü  Buat plot ukuran 25 m x 40 m atau setara 0,1 ha untuk setiap 1 ha areal penanaman
ü  Plot pertama diletakkan secara acak,
ü  plot berikutnya diletakkan secara berurutan di mana jarak antar pusat plot arah Utara- Selatan adalah 100 m, dan arah Barat-Timur adalah 200 m
ü  Pada setiap plot lakukan pengamatan :
·     Jumlah tanaman hidup - Jumlah tanaman mati
·     Jumlah tanaman merana (kecil kemungkinan tumbuh normal)
·     Jenis gangguan tanaman (hama, penyakit, ternak, dll.)
·     Data hasil evaluasi sangat berguna untuk melakukan startegi pemeliharaan tanaman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar