Kamis, 20 Februari 2020

SISTEM AGROFORESTRY


Agroforestri adalah sistem budidaya tanaman kehutanan yang dilakukan bersama dengan tanaman pertanian / peternakan. Tanaman kehutanan yang dimaksud adalah tanaman pepohonan, sedangkan tanaman pertanian berkaitan dengan tanaman semusim.  sistem ini seringkali disebut dengan istilah “wanatani” yang merupakan gabungan dari kata “wana” dan “tani” yang berarti hutan tani. Pada prakteknya, agroforestri ialah suatu sistem pengelolaan lahan yang berguna untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Agroforestri merupakan suatu sistem pengelolaan lahan untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan peningkatan produktivitas lahan. Masalah yang sering timbul adalah alih fungsi lahan menyebabkan lahan hutan semakin berkurang. Agroforestri diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut dan masalah ketersediaan pangan.
System Agroforestry :
1. System Agroforestry sederhana
   Suatu system pertanian di mana pepohonan di tanam secara tumpangsari dengan satu / lebih jenis tanaman semusim
2. System Agroforestry kompleks
  Suatu system pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis tanaman pohon baik sengaja di tanam maupun yang tumbuh secara alam pada sebidang lahan. Dalam system ini terdapat beraneka jenis pohon, juga di tanam tanaman perdu, tanaman memanjat ( liana ), tanaman semusim dan rerumputan.
Pola tanam agroforestry ada beberapa bentuk diantaranya :
  Ø  Trees Along Border ( pohon pembatas)
   Pola penanaman pohon di bagian pinggir lahan dan tanaman pertanian berada di bagian  tengah
Ø  Alternate Rows ( Baris )
   Model penanaman agroforestry yang menempatkan pohon dan tanaman pertanian secara berseling – selig. Pola ini di mungkinkan pada lahan yang relative datar
Ø  Alley cropping ( Pola lorong )
   Pola penanaman agroforestry yang menempatkan pohon – pohon di pinggir kanan dan kiri tanaman pertanian 
Ø  Random mixture ( acak )
   Pola penanaman acak, artinya tanaman pertanian dan pohon di tanam tidak teratur
Tujuan Agroforestry :
Ø  Meningkatkan produktifitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya lahan dan hutan
Ø  Meningkatkan kualitas sumber daya alam terutama tanah dan air
ØMeningkatkan kesejahteraan  masyarakat dan peran sertanya dalam melindungi sumber daya alam
Agroforestri diharapkan bermanfaat selain untuk mencegah perluasan tanah terdegradasi, melestarikan sumberdaya hutan, meningkatkan mutu pertanian serta menyempurnakan intensifikasi dan diversifikasi silvikultur. Namun sistem Agroforestri telah dipraktekan oleh petani di berbagai tempat di Indonesia selama berabad-abad dengan nama dan istilah yang berbeda-beda.
Berikut ini beberapa manfaat dari agroforestry:
  • Membantu penggunaan lahan secara optimal sehingga dapat memperbaiki kebutuhan hidup masyarakat
  • Mengurangi aliran permukaan, pencucian hara dan erosi tanah
  • Meningkatkan persediaan pangan pada tiap musim, sehingga petani dapat memperoleh tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun untuk memperoleh manfaat ini, maka petani harus memperhatikan kualitas nutrisi, pemasaran serta setiap proses yang terjadi pada agroforestri
  • Memperbaiki penyediaan energi lokal terutama produksi kayu bakar
  • Meningkatkan dan memperbaiki produksi bahan mentah hasil kehutanan maupun pertanian. Umumnya peningkatan produksi bahan mentah ini dilakukan secara kualitatif dan diversifikasi. Selain itu, biasanya juga dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jenis pohon dan perdu
  • Memperbaiki kualitas hidup terutama di daerah pedesaan, terutama di daerah miskin. Agroforestri dapat meningkatkan pendapatan serta tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
  • Meningkatkan kinerja usia produktif (usia muda) di pedesaan sehingga kualitas hidup dapat meningkat
  • Memelihara dan memperbaiki kemampuan dan kelestarian lingkungan setempat. Hal ini dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya erosi tanah dan degradasi lingkungan
Pada dasarnya agroforestri mempunyai komponen pokok yaitu kehutanan, pertanian, peternakan dan perikanan. Penggabungan komponen-komponen yang termasuk dalam agroforestri dikenal dengan nama :
·  Agrisilvikultur merupakan Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan (pohon, perdu, palem, bambu, dll.) dengan komponen pertanian.
·  Silvopastura merupakan Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan peternakan.
Wujud dalam silvopastura yaitu dalam suatu kawasan hutan di tanami rumput atau sejenisnya tanpa merusak tegakan hutan. Bentuk silvopastura dapat di terapkan dalam kawasan hutan yang penduduknya mengembangkan usaha ternak tetapi tidak memiliki tempat penggembalaan. Sehingga lahan di bawah tegakan hutan dapat di tanami rumput yang di manfaatkan untuk pakan ternak.

·  Silvofeshry merupakan Kombinasi antara komponen kehutanan dan komponen perikanan.

·       Apiculture merupakan kombinasi pohon dan lebah

·       Sericulture merupakan kombinasi pohon dan ulat sutera

Keunggulan Agroforestri
Ada beberapa keunggulan dari pengembangan agroforestri, antara lain rendahnya modal dan biaya tenaga kerja yang akan digunakan. Sebab, produktivitas lahan melalui siklus unsur hara dan perlindungan tanah mampu dilakukan dengan modal yang murah dan sedikit tenaga kerja.
Selain itu, agroforestri juga dapat meningkatkan nilai output pada suatu area lahan tertentu. Hal ini terjadi karena adanya penanaman campuran antara pohon dan spesies lainnya. Agroforestri juga dapat mendiversifikasi kisaran output dengan tujuan untuk meningkatkan swasembada. Diversifikasi dapat mengurangi hilangnya pendapatan yang mungkin terjadi terutama ketika cuaca buruk atau karena pengaruh faktor biologi dan faktor pasar.

      Kelemahan Agroforestri

Selain memiliki kelebihan, tentunya agroforestri juga memiliki beberapa kelemahan, misalnya dapat mengurangi hasil tanaman pokok karena pohon-pohon yang ada akan bersaing dalam perolehan zat hara, cahaya matahari dan air.
Selain itu, sistem ini juga menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pohon dengan kegiatan pertanian, contohnya aktivitas pembakaran dan pemakaian lahan bersama yang akan membuat perlindungan terhadap pohon menjadi berkurang.
Di harapkan dengan system agroforestry dapat menjadi suatu solusi masalah kemiskinan. Dalam kegiatan in masyarakat dapat memanfaatkan lahan hutan untuk kegiatan yang menghasilkan tanaman pangan di antara tanaman hutan. Selain itu masyarakat dapat mengembangkan tanaman pekarangan, kebun, pemeliharaan hutan sekunder dan kawasan hutan lindung sekitar desa untuk perlindungan tata air dan mengelola hasil hutan dengan pemanfaatan hasil hutan non kayu.
Tujuan akhir program agroforestri adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat petani, terutama yang di sekitar hutan, yaitu dengan memprioritaskan partisipasi aktif masyarakat dalam memperbaiki keadaan lingkungan yang rusak dan berlanjut dengan memeliharanya. Program-program agroforestri diarahkan pada peningkatan dan pelestarian produktivitas sumberdaya, yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tujuan tersebut diharapkan dapat dicapai dengan cara mengoptimalkan interaksi positif antara berbagai komponen penyusunnya (pohon, produksi tanaman pertanian, ternak/hewan, perikanan) atau interaksi antara komponen-komponen tersebut dengan lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar