Agroforestri adalah sistem budidaya tanaman kehutanan yang
dilakukan bersama dengan tanaman pertanian / peternakan. Tanaman kehutanan yang
dimaksud adalah tanaman pepohonan, sedangkan tanaman pertanian berkaitan dengan
tanaman semusim. sistem ini seringkali disebut dengan istilah “wanatani”
yang merupakan gabungan dari kata “wana” dan “tani” yang berarti hutan tani.
Pada prakteknya, agroforestri ialah suatu sistem pengelolaan lahan yang berguna
untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan untuk meningkatkan produktivitas
lahan.
Agroforestri merupakan suatu sistem
pengelolaan lahan untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan peningkatan
produktivitas lahan. Masalah yang sering timbul adalah alih fungsi lahan
menyebabkan lahan hutan semakin berkurang. Agroforestri diterapkan untuk
mengatasi masalah tersebut dan masalah ketersediaan pangan.
System
Agroforestry :
1. System Agroforestry sederhana
Suatu system pertanian di mana
pepohonan di tanam secara tumpangsari dengan satu / lebih jenis tanaman semusim
2. System Agroforestry kompleks
Suatu system pertanian menetap yang
melibatkan banyak jenis tanaman pohon baik sengaja di tanam maupun yang tumbuh
secara alam pada sebidang lahan. Dalam system ini terdapat beraneka jenis
pohon, juga di tanam tanaman perdu, tanaman memanjat ( liana ), tanaman semusim
dan rerumputan.
Pola
tanam agroforestry ada beberapa bentuk diantaranya :
Ø Trees
Along Border (
pohon pembatas)
Pola penanaman pohon di bagian
pinggir lahan dan tanaman pertanian berada di bagian tengah
Ø Alternate Rows ( Baris )
Ø Alternate Rows ( Baris )
Model penanaman agroforestry yang
menempatkan pohon dan tanaman pertanian secara berseling – selig. Pola ini di
mungkinkan pada lahan yang relative datar
Ø Alley cropping ( Pola lorong )
Ø Alley cropping ( Pola lorong )
Pola penanaman agroforestry yang
menempatkan pohon – pohon di pinggir kanan dan kiri tanaman pertanian
Ø Random mixture ( acak )
Ø Random mixture ( acak )
Pola penanaman acak, artinya tanaman
pertanian dan pohon di tanam tidak teratur
Tujuan Agroforestry :
Ø Meningkatkan produktifitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya lahan dan hutan
Ø Meningkatkan kualitas sumber daya alam terutama tanah dan air
ØMeningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peran sertanya dalam melindungi sumber daya alam
Ø Meningkatkan produktifitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya lahan dan hutan
Ø Meningkatkan kualitas sumber daya alam terutama tanah dan air
ØMeningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peran sertanya dalam melindungi sumber daya alam
Agroforestri
diharapkan bermanfaat selain untuk mencegah perluasan tanah terdegradasi,
melestarikan sumberdaya hutan, meningkatkan mutu pertanian serta menyempurnakan
intensifikasi dan diversifikasi silvikultur. Namun sistem Agroforestri telah
dipraktekan oleh petani di berbagai tempat di Indonesia selama berabad-abad
dengan nama dan istilah yang berbeda-beda.
Berikut
ini beberapa manfaat dari agroforestry:
- Membantu
penggunaan lahan secara optimal sehingga dapat memperbaiki kebutuhan hidup
masyarakat
- Mengurangi
aliran permukaan, pencucian hara dan erosi tanah
- Meningkatkan
persediaan pangan pada tiap musim, sehingga petani dapat memperoleh
tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun untuk memperoleh
manfaat ini, maka petani harus memperhatikan kualitas nutrisi, pemasaran
serta setiap proses yang terjadi pada agroforestri
- Memperbaiki
penyediaan energi lokal terutama produksi kayu bakar
- Meningkatkan
dan memperbaiki produksi bahan mentah hasil kehutanan maupun pertanian.
Umumnya peningkatan produksi bahan mentah ini dilakukan secara kualitatif
dan diversifikasi. Selain itu, biasanya juga dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai jenis pohon dan perdu
- Memperbaiki
kualitas hidup terutama di daerah pedesaan, terutama di daerah miskin.
Agroforestri dapat meningkatkan pendapatan serta tersedianya lapangan
pekerjaan bagi masyarakat
- Meningkatkan
kinerja usia produktif (usia muda) di pedesaan sehingga kualitas hidup
dapat meningkat
- Memelihara dan memperbaiki kemampuan dan kelestarian lingkungan setempat. Hal ini dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya erosi tanah dan degradasi lingkungan
Pada
dasarnya agroforestri mempunyai komponen pokok yaitu kehutanan, pertanian,
peternakan dan perikanan. Penggabungan komponen-komponen yang termasuk dalam
agroforestri dikenal dengan nama :
· Agrisilvikultur
merupakan Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan (pohon, perdu,
palem, bambu, dll.) dengan komponen pertanian.
· Silvopastura
merupakan Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan peternakan.
Wujud dalam
silvopastura yaitu dalam suatu kawasan hutan di tanami rumput atau sejenisnya
tanpa merusak tegakan hutan. Bentuk silvopastura dapat di terapkan dalam
kawasan hutan yang penduduknya mengembangkan usaha ternak tetapi tidak memiliki
tempat penggembalaan. Sehingga lahan di bawah tegakan hutan dapat di tanami
rumput yang di manfaatkan untuk pakan ternak.
· Silvofeshry
merupakan Kombinasi antara komponen kehutanan dan komponen perikanan.
·
Apiculture
merupakan kombinasi pohon dan lebah
·
Sericulture
merupakan kombinasi pohon dan ulat sutera
Ada beberapa keunggulan dari
pengembangan agroforestri, antara lain rendahnya modal dan biaya tenaga kerja
yang akan digunakan. Sebab, produktivitas lahan melalui siklus unsur hara dan
perlindungan tanah mampu dilakukan dengan modal yang murah dan sedikit tenaga
kerja.
Selain itu, agroforestri juga dapat
meningkatkan nilai output pada suatu area lahan tertentu. Hal
ini terjadi karena adanya penanaman campuran antara pohon dan spesies lainnya. Agroforestri
juga dapat mendiversifikasi kisaran output dengan tujuan untuk meningkatkan
swasembada. Diversifikasi dapat mengurangi hilangnya pendapatan yang mungkin
terjadi terutama ketika cuaca buruk atau karena pengaruh faktor biologi dan
faktor pasar.
Kelemahan Agroforestri
Selain
memiliki kelebihan, tentunya agroforestri juga memiliki beberapa kelemahan,
misalnya dapat mengurangi hasil tanaman pokok karena pohon-pohon yang ada akan
bersaing dalam perolehan zat hara, cahaya matahari dan air.
Selain
itu, sistem ini juga menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pohon dengan
kegiatan pertanian, contohnya aktivitas pembakaran dan pemakaian lahan bersama
yang akan membuat perlindungan terhadap pohon menjadi berkurang.
Di
harapkan dengan system agroforestry dapat menjadi suatu solusi masalah
kemiskinan. Dalam kegiatan in masyarakat dapat memanfaatkan lahan hutan untuk
kegiatan yang menghasilkan tanaman pangan di antara tanaman hutan. Selain itu
masyarakat dapat mengembangkan tanaman pekarangan, kebun, pemeliharaan hutan
sekunder dan kawasan hutan lindung sekitar desa untuk perlindungan tata air dan
mengelola hasil hutan dengan pemanfaatan hasil hutan non kayu.
Tujuan akhir program agroforestri
adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat petani, terutama yang di sekitar
hutan, yaitu dengan memprioritaskan partisipasi aktif masyarakat dalam
memperbaiki keadaan lingkungan yang rusak dan berlanjut dengan memeliharanya.
Program-program agroforestri diarahkan pada peningkatan dan pelestarian
produktivitas sumberdaya, yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Tujuan tersebut diharapkan dapat
dicapai dengan cara mengoptimalkan interaksi positif antara berbagai komponen
penyusunnya (pohon, produksi tanaman pertanian, ternak/hewan, perikanan) atau
interaksi antara komponen-komponen tersebut dengan lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar