Senin, 27 April 2020

PENYULUHAN KEHUTANAN UNTUK MEMBANGUN KELESTARIAN HUTAN


Pembangunan kehutanan berorientasi pada upaya menjamin kelestarian hutan dan meningkatkan kemakmuran masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Terciptanya kelestarian hutan sangat tergantung pada aktifitas masyarakat di sekitarnya. Masyarakat sekitar hutan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hutan secara berkesinambungan apabila hutan tempat mereka bergantung juga lestari. Pada saat ini kuantitas dan kualitas hutan mengalami penurunan di sebabkan karena adanya beberapa proyek pembangunan dan pemanfaatan hasil hutan yang tidak terkendali oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, adanya illegal logging dan adanya kebakaran hutan. 
Penyuluhan kehutanan merupakan kegiatan yang stategis dan merupakan kebutuhan dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk menjadi pelaku pembangunan hutan dan kehutanan terutama dalam mendukung berbagai kebijakan yang selalu dinamis untuk tujuan pelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat. Paradigma penyuluhan kehutanan kini telah bergeser dari penyuluhan kehutanan yang menekankan proses transfer teknologi dan informasi kearah penyuluhan kehutanan yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan berkelanjutan bertujuan memandirikan masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam pengelolaan hutan berkelanjutan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Pemberdayaan masyarakat sasaran terdapat indicator – indicator sebagai berikut
Ø  Masyarakat mau dan mampu melaksanakan penghijauan dan konservasi secara swadaya
Ø      Para pemuda berperan aktif dalam upaya penghijauan
Ø      Masyarakat tahu dan mampu mengaplikasikan kebijakan kehutanan
Ø   Sekolah – sekolah memberikan materi pendidikan kehutanan dan lingkungan kepada anak didiknya
Ø       Kelembagaan dan kapasitas masyarakat meningkat
Ø  Terbentuknya penyuluh – penyuluh swadaya masyarakat sebagai mitra Penyuluh Kehutanan
Penyuluh kehutanan sebagai bagian dari pembangunan kehutanan terus mengalami transformasi peran dan fungsinya. Di dalam melaksanakan tugasnya maka penyuluh kehutanan harus mempunyai kemampuan profesionalisme untuk memperdayakan masyarakat untuk melaksanakan dan mendukung pembangunan hutan dan kehutanan.
Penyuluhan kehutanan sebagai salah satu pilar utama pembangunan kehutanan dapat di rumuskan strategi baru yang tetap memberikan komitmen dan orientasi untuk pelayanan yang terbaik bagi petani. Penyuluhan kehutanan adalah upaya pemberdayaan masyarakat, pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, tekhnologi  sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Penyuluhan kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang diinginkan (perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan masyarakat tani hutan) dapat tercapai. Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh kehutanan adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah prilaku masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi demitercapainya perbaikan mutu hidupnya.
Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa sasaran penyuluh sangatlah beragam, baik mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang diinginkannya. Dengan demikian, tidak ada satu metode yang selalu untuk diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan kehutanan.
A. Prinsip-Prinsip Metode Penyuluhan Kehutanan
Satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap penyuluh kehutanan sebelum menerapkan suatu metode penyuluhan adalah ia perlu memahami prinsip-prinsip metode penyuluhan yang dapat dijadikannya sebagai landasan memilih metode yang tepat.
Beberapa prinsip mertode penyuluhan kehutanan yang perlu diperhatikan oleh seorang penyuluh kehutanan adalah :
1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
Melalui penyuluhan kehutanan , bukanlah dimaksudkan agar masyarakat sasaran selalu menggantungkan diri pada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhnya. Tetapi, sebaiknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkan masyarakat tani hutan yang dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam memanfaatkan hutan, serta mampu mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinyauntuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.
Karena itu, pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluhharus mampu memilih metode yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya nalar dan kreativitas masyarakat sasarannya.
2. Tempat yang paling baik adalah ditempat kegiatan sasaran
Dalam banyak kasus kegiatan penyuluhan kehutanan sebaiknya dilaksanakan dengan menaerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan dilingkungan pekerjaan (kegiatan) sasarannya, hal tersebut dimaksudkan agar:
a) Tidak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinya.
b) Penyuluhan kehutanan dapat memahami betul keadaan sasaran, termasuk masalah-masalah yang dihadapi dan potensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidup mereka.
c) Kepada sasaran untuk ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan potensi serta peluang yang dapat ditemukan di lingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh petani.
3. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya
Sebagai makluk sosial, setiap individu akan selalu berprilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, setidak-yidaknya akan berusaha menyesuaikan diri dengan prilaku orang-orang sekitarnya.
Karena itu, kegiatan penyuluhan kehutanan akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada warga masyarakat tani hutan, terutama yang diakui oleh lingkungannya sebagai panutan yang baik.
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran
Kegiatan penyuluhan adalah upaya mengubah prilaku orang lain secara persuasif dengan menerapkan system pendidikan. Hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh dengan sasarannya akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri.
Keakraban hubungan antara penyuluh dan sasaran ini menjadi sangat penting, karena dengan keakraban ini aka tercipta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang disampaikan penyuluh kehutanan dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.
5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah prilaku sasaran, baik pengetahuan, sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metode yang diterapkan harus mapu merangsang sasaran untuk selalu siap (dalam arti sikap dan fikiran) dengan sukahati atas kesadaran ataupun pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Tujuan penyuluhan kehutanan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta mengubah sikap dan perilaku masyarakat agar mau mendukung pembangunan kehutanan serta sadar akan pentingnya sumber daya hutan bagi kehidupan manusia.
Sasaran penyuluhan kehutanan adalah terwujudnya masyarakat mandiri berbasis pembangunan kehutanan.
Ø  Masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan
Ø  Kalangan dunia usaha yang bergerak di bidang penyuluhan
Ø  Aparat pemerintah yang terkait dengan pembangunan kehutanan
Ø  Kalangan tokoh adat, pemuka agama dan generasi muda

Falsafah atau pandangan hidup Penyuluhan Kehutanan adalah bekerja bersama masyarakat untuk membantunya untuk meningkatkan harkatnya.
Ø  Penyuluhan harus bekerja sama dengan masyarakat dan bukan bekeja untuk masyarakat
Ø      Penyuluhan tidak boleh mencipatakan ketergantungan
Mampu mendorong, memotivasi masyarakat sehingga tercipta kreatifitas dan kemandirian masyarakat agar memiliki kemampuan untuk berswakarsa, swadaya demi terselenggaranya kegiatan guna tercapainya tujuan
Ø    Penyuluhan di laksanakan harus mengacu kepada terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat
Keberhasilan penyuluhan kehutanan dapat dipergunakan kriteria sebagai berikut :
Ø  Berkembangnya secarapartisipatif Kelompok Masyarakat Produktif Mandiri (KMPM) berbasis pembangunan kehutanan.
Ø     Berkembangnya Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) sebagai penggerak utama pemberdayaan masyarakat.
Ø      Berkembangnya Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP).
Ø  Terwujudnya kesepahaman dan kesepakatan masyarakat dalam mendukung pengelolaan dan pelestarian SDH yang berkelanjutan.
Ø    Pulihnya fungsi hutan, pengamanan dan perlindunganhutan serta meningkatnya manfaat hutan bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ø  Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang berdampak positif secara langsung atau tidak langsung terhadap perekonomian daerah.
Jumlah Penyuluh Kehutanan yang ada saat ini belum sebanding dengan luasan hutan yang ada, sehingga diperlukan partisipasi dari masyarakat untuk melakukan penyuluhan tentang kehutanan. Mengingat jumlah Penyuluh Kehutaanan PNS yang terbatas perlu di bantu dengan Penyuluh kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM). PKSM adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya ang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh. PKSM merupakan peran serta masyarakat secara pribadi, kelompok yang mempunyai peran pada kegiatan penyuluhan yang tergerak pada peningkatan sumber daya alam dan perubahan sikap perilaku pada kehutanan.
Tugas PKSM di antaranya adalah
Ø  Melaksanakan kegiatan penyuluhan secara mandiri
Ø  Berperan aktif menumbuhkembangkan kegiatan penyuluhan kehutanan
Pemberdayaan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, produktifitas, kemampuan dan kemandirian masyarakat serta mengoptimalkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk mendukung keberhasilan pembangunan kehutanan.
Keberadaan PKSM yang bersifat perorangan, madiri dan independen menyebabkan PKSM merupakan pekerjaan yang kurang di minati oleh sebagian masyarakat dan cukup sulit untuk membentuk kader – kader PKSM yang bisa meluangkan waktu, tenaga dan sebagian biaya untuk perjalanan.