Kamis, 23 Januari 2020

Budidaya Tanaman Jati


Jati adalah salah satu sejenis tumbuhan pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Jati memiliki ciri Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m.
Pohon Jati merupakan salah satu penghasil kayu terbaik saat ini dan paling banyak dicari untuk berbagai keperluan diantaranya yaitu pembuatan kerajinan mebel dan furniture, bahan pembuatan bangunan, dinding rumah dan lain sebagainya.
Hal yang membuat jati menjadi sangat diminati karena kayu jati memiliki banyak sekali keunggulan dibanding dengan kayu lain.
Berikut ini keunggulan yang dimiliki oleh
kayu jadi diantaranya :
1.    Memiliki kekuatan dan keawetan yang sangat baik
2.    Mudah dipotong dan diolah menjadi banyak produk
3.    tidak mudah berubah bentuk akibat perubahan cuaca.
4.    Tidak gampang lapuk
5.    Memiliki bobot yang berat dan kokoh dan masih banyak lagi
Ini keunggulan Jati :
1.         Tangguh dan Adaptif
Jati merupakan pohon dan jenis kayu yang terbukti kuat dan tahan terhadap segala kondisi cuaca saat sudah diubah menjadi furnitur. Jati memiliki kemampuan untuk bisa hidup dalam kondisi panas ekstrem yang mengasah kekuatannya. Satu kemampuannya yang dikenal adalah meranggas atau menggugurkan daunnya di musim kemarau yang sangat panas. Kemampuan alami jati ini mengurangi penguapan selama musim kemarau dan menjaga kandungan air di akar dan batangnya. Hal ini karena pada musim kemarau tidak tersedia air di dalam tanah untuk diserap.
2.         Material Furnitur Favorit Indonesia dan Dunia Saat diekstraksi menjadi kayu, jati memiliki karakteristik yang kuat, tahan lama, antilapuk, antirayap, dan eksotis dengan guratan-guratan serat dan vernis yang berkilauan.
 Harganya pun menjadi mahal karena waktu pertumbuhan yang lama. Jati dengan kondisi yang baik paling tidak mesti tumbuh selama 20 tahun atau lebih untuk bisa memiliki karakteristik yang disebutkan sebelumnya. Jati juga menjadi komoditas yang dicari di pusat-pusat kerajinan kayu. Jepara adalah yang paling terkenal, diikuti Bojonegoro, Blora, dan beberapa daerah lain di Pulau Jawa. Bukan hanya diminati dan menghiasi rumah-rumah di dalam negeri, jati pun bertransformasi menjadi komoditas untuk ekspor yang dilakukan pengusaha-pengusaha kayu jati, yang seringkali juga disebut kayu emas ini.
3.          Kayu Jati Sebagai Investasi
Dengan harganya yang mahal, ada orang-orang yang mengerti industri kayu dan memilih jati untuk menjadi bisnis utamanya atau bahkan investasi untuk dirinya dan keluarga. Dengan harga bibit yang relatif murah, terutama bila dibandingkan dengan hasil penjualan yang bisa didapat, jati dijadikan instrumen investasi. Anda hanya perlu mengerti lebih dalam sistem budidayanya serta legalitas jati untuk dipelihara dan nantinya dijual. Industri jati dikelola dan diawasi oleh Perum Perhutani yang mewajibkan penanam, penjual, dan pengusaha jati untuk mengikuti aturan-aturan yang dibuat untuk melindungi penjual dan pembeli dan mencegah risiko pencurian dan penyelundupan.
4.          Pemanfaatan Jati sebagai Furnitur Sebagai perabot dan furnitur, jati yang sudah diolah hampir bisa dijadikan apa saja.
Mulai dari kusen pintu, jendela, dekorasi ukiran, meja makan, kursi, rangka tempat tidur, nakas, meja rias, dan perabot-perabot lainnya yang terbuat dari kayu. Pengolahan dan perakitan jati menjadi furnitur pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan diperlukan tenaga ahli dan pengrajin. Faktor ini juga yang membuat harga jati bernilai tinggi. Craftsmanship atau keahlian dari pengrajin jati ditambah dengan waktu tumbuh yang lama dan legalitas yang kompleks membuat nilai kayu jati terus-menerus naik setiap tahunnya. Walaupun begitu, memiliki pohon jati ataupun furnitur dari jati akan selalu menguntungkan karena nilainya yang berharga, keindahannya yang eksotis, dan kekuatannya yang tidak bisa dikalahkan oleh jenis kayu lainnya.


Jenis Jenis Kayu Jati
 Jati sendiri memiliki banyak sekali jenis, yang dikenal luas diantara masyarakat luas, diantaranya adalah :
1.    Jati unggul
2.    jati emas
3.    Jati super
4.    Jati jumbo
5.    Jati perhutani
6.    Jati utama
7.    Jati biotropika dan masih banyak lagi
Syarat Tumbuh Budidaya Pohon Jati 
Syarat Tumbuh Budidaya Pohon Jati sebagai berikut:
1. Curah hujan 1500-2500mm/tahun.
2. Bulan kering 2-4 bulan.
3. Tinggi lokasi penanaman 10-1000 m dari permukaan laut.
4. Intensitas cahaya 75-100%.
5. Ph tanah 4-8.
6. Jenis tanah lempung berpasir, hindari tanah becek/rawa dan cada
Untuk itu bagi anda yang tertarik menanam pohon jati bisa mengikuti langkah-langkah cara menanam pohon jati berikut ini :
Proses pembibitan
Dalam proses pembibitan atau pembenihan sendiri, gunakan benih bunga jati yang kering yang jatuh di area pohon jati, anda bisa memilih biji pohon jati yang berkualitas baik, dengan ciri-ciri warna kulit telah menguning dan kering, berukuran besar, berbentuk bulat, padat serta tak mengkerut dan tidak mengalami cacat.
Keluarkan biji tersebut dari bunga, sebelum disemai rendam terlebih dahulu pada air hingga 3-4 jam.
Buat media semai dengan campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1, lalu masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag, tanam bibit atau benih ke dalam polybag dengan kedalaman  5 cm kemudian timbun menggunakan media yang sama di atasnya. Benih akan tumbuh benih-benih kecil,pada usia 47 hari setelah semai.
Penyiraman dan pemeliharaan bibit
Langkah menanam pohon jati yang baik dan benar adalah dengan pemeliharaan bibit dengan menyiramnya secara rutin tiap pagi – sore, namun jangan terlalu banyak agar benih tidak busuk.
Tempatkan persemaian di tempat yang teduh, agar terhindar dari sinar matahari langsung dan hujan. Pupuk bibit menggunakan UREA 1 kali dalam sebulan. Bibit siap pindah tanam setelah berusia 5 bulan setelah semai.
Tahap persiapan lahan
Taburkan pupuk kandang atau kompos ke media tanam sebanyak 2 ton per hektar, pemberian pupuk ini dilakukan 3-4 minggu sebelum pengolahan lahan. Kemudian gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak. Buat lubang tanam dengan ukuran 30x30x30 cm dengan jarak antar lubang tanam 2,5×2,5m dan biarkan 2-3 minggu.
Tahap penanaman
Lepaskan plastik polybag dengan hati-hati, masukkan bibit pada lubang tanam, usahakan tetap dalam keadaan tegak. Tutup lubang menggunakan tanah kemudian padatkan pelan-pelan di area sekitar tanaman agar tanaman tidak roboh, lalu siram tanaman agar kelembaban tetap terjaga.
Tahap pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman/penanaman kembali, hal ini dilakukan pada tanaman yang gagal tumbuh, jarak penyulaman sebaiknya tidak terlalu lama agar pertumbuhan tanaman seragam, lakukan juga pemupukan dan penyiangan. Perlakuan seperti ini dilakukan intensif dari awal masa tanam hingga umur tanaman 5 tahun, selanjutnya dilakukan 3 bulan sekali. Lakukan pemangkasan atau perempelan cabang, hal ini dilakukan agar batang utama bisa tumbuh optimal dan lurus ke atas.
Tahap pemanenan

Masa panen tanaman jati biasanya ketika sudah berumur 12-15 tahun, akan tetapi sebaiknya anda sesuaikan dengan kebutuhan, jika anda akan menggunakan hasil panen untuk bahan bangunan, maka biasanya masa panen paling baik ketika pohon jati  telah berumur sekitar 20 tahun.
Tips Budidaya Jati
1.Persiapan lahan
Tanaman jati bagus dibudidayakan di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Mendapat curah hujan cukup yaitu antara 1.200 mililiter (mm) sampai 3.000 mm pertahun. Suhu udaranya 10 – 40 derajat Celcius, kecepatan angin 40 kilometer (km) per jam- 48 km per jam, serta tingkat keasaman (pH) tanah antara 5.5 – 7.5.
2.Penanaman
Untuk Proses penanaman kayu jati sendiri tidak jauh berbeda dengan tanaman pohon pada umumnya, yaitu dengan membuat lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Sedangkan jarak ideal tanaman jati adalah 3 meter (m) x 3 m. Pastikan jarak tanam antar pohon tidak terlalu dekat agar pohon mendapatkan cukup terkena matahari.
3.Pemupukan
Untuk mendapatkan keuntungan masa panen yang cepat tentunya juga perlu perawatan dan pemupukan. Awal tanam dilakukan pemupukan dengan diberikan pupuk kandang dan NPK dilubang tanam dengan takaran 3 sampai 5 kilogram pupuk kandang dan 200 gram NPK dalam satu lubang.
Pemupukan dilakukan rutin setiap 6 bulan sekali dengan pupuk kandang dan NPK dengan dosis 250 gram. Jika tanaman jati sudah berumur lebih satu tahun, pemupukan dilakukan setahun sekali dan diberikan menjelang musim hujan.
Dengan perawatan dan pemupukan yang tepat, pohon jati bisa dipanen pada usia 5 tahun atau pohon sudah berdiameter 30 cm. Demikian sedikit gambaran Usaha Budidaya Jati Unggulan semoga membantu anda.
4.Panen
Untuk panen anda bisa tentukan sendiri lamanya tergantung dengan pertumbuhan kayu jati anda biasanya panen bisa dilakukan saat usia pohon mencapai usia antara 10 sampai 15 tahun.