Senin, 20 November 2023

KONSERVASI TANAH DAN AIR

 

Tanah dan air adalah sumber daya alam utama yang menjadi penyokong seluruh kehidupan mahluk hidup di bumi. Jika tanah dan air mengalami kerusakan, maka tidak akan memberikan manfaat yang dapat menopang kehidupan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya konservasi tanah dan air untuk menjaga kualitas tanah dan air agar dapat digunakan secara berkelanjutan.

Konservasi Tanah dan Air adalah upaya perlindungan, pemulihan,  peningkatan, dan pemeliharaan Fungsi Tanah pada Lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukan Lahan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kehidupan yang lestari.

Konservasi tanah dan air sendiri sebenarnya gabungan dari istilah konservasi tanah dan konservasi air, hanya saja seringkali istilah ini digabungkan karena proses-proses antara tanah dan air tidak dapat dipisahkan dan memiliki kaitan yang erat satu sama lain. konservasi ini perlu dipelajari baik itu oleh para petani, masyarakat desa dan kota, mahasiswa, pelajar, dan berbagai elemen masyarakat, hal ini karena permasalahan mengenai lahan tidak hanya bisa dikelola oleh satu lembaga saja.

Tujuan dilakukannya kegiatan konservasi tanah dan air adalah untuk menurunkan jumlah aliran permukaan dan meningkatkan jumlah air tersimpan, mengendalikan daya rusak aliran permukaan dan memperbaiki kualitas aliran permukaan. Konservasi tanah dan air dimaksudkan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi ekosistem (hutan dan lahan) sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

Metode konservasi tanah dan air meliputi :

1.    Metode vegetatif : adalah penggunaan tanaman atau bagian-bagian tanaman atau sisa-sisanya untuk mengurangi daya tumbuk butir air hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah

Contoh : pertanaman lorong, strip rumput, pola agroforestry, pemanfaatan mulsa

2.    Metode sipil teknis/mekanik : adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah

Contoh : pembuatan guludan, pengolahan tanah sesuai konturpembuatan teras dan saluran air, pembuatan bangunan konservasi (Sumur resapan, gully plug, dam penahan)



3.    Metode Kimia : usaha pencegahan erosi yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner atau bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga akan tahan terhadap erosi.

Contoh : campuran dimethyl dichlorosilane dan methyl-tricholorosilane yang dinamakan MCS.

Prinsip dalam konservasi tanah dan air?

(1) Mengusahakan agar kapasitas infiltrasi tanah tetap besar sehingga jumlah aliran permukaan dapat dikurangi.

(2) Mengurangi laju aliran permukaan sehingga daya pengikisannya terhadap permukaan rendah dan material yang terbawa aliran dapat diendapkan.

(3) Mengusahakan agar daya tahan tanah terhadap daya tumbuk atau penghancuran agregat tanah oleh butir hujan tetap ada.

(4) Mengusahakan agar pada bagian-bagian tertentu dari tanah dapat menjadi penghambat atau menahan partikel yang terangkut aliran permukaan agar  terjadi pengendapan yang tidak jauh dari tempat pengikisan.

Upaya yang telah di lakukan pemerintah dalam mendukung kegiatan konsevasi tanah dan air

·        Metode vegetatif : Hutan Rakyat, Agroforestry, Penghijauan Lingkungan, Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR)




·         Metode sipil teknis : Pembuatan Bangunan KTA (SRA, DPn, GP)



·         Pendekatan melalui sosial budaya masyarakat