Jumat, 22 April 2022

Perbanyakan Tanaman

 

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan tanaman dengan cara generatif ini hasilnya kurang memuaskan karena tanaman yang tumbuh kurang seragam akibatnya mempengaruhi pada hasil produksi. Oleh karena itu banyak orang menggunakan perbanyakan tanaman secara vegetatif agar memperoleh tanaman yang umur, jenis, dan sifatnya sama dengan induknya.

Perbanyakan  secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan tanpa melalui proses peleburan dua gamet, artinya satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi secara alami atau buatan (artifisial). Ada banyak teknik perbanyakan yang dapat dilakukan untuk menghasilkan tanaman sesuai dengan yang diinginkan. Saat ini perbanyakan tanaman secara vegetatif banyak dilakukan. Baik itu melalui grafting, cangkok maupun budding. Cara-cara ini banyak diterapkan untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik dari kualitas induknya. 

Jenis Perbanyakan/Perkembangbiakan Secara Vegetatif

Perbanyakan/Perkembangbiakan secara vegetatif dibagi menjadi dua yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan.

1.    Perkembangbiakan secara vegetatif alami

Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. 

Adapun jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami adalah :

Ø Akar tinggal

Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.

Ciri-ciri akar tinggal:

·       Mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;

·       pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;

·       pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

Adapun contoh tanamannya adalah :

·                     Umbi lapis

Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.

·                     Umbi akar

Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia.

·                     Umbi batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.

·                     Geragih (stolon)

Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki.

·                     Tunas adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek.



·                     Spora

Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.

 

2.           Perkembangbiakan secara vegetatif buatan

Tujuan dari perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan kultur jaringan. Berikut ini beberapa cara pembiakan secara vegetatif buatan :

·                     Cangkok 

Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya.

Jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya pohon mangga, beberapa jenis jeruk, berbagai jenis jambu, delima, belimbing manis dan lain sebagainya. Tanaman tersebut adalah tanaman berkayu yang mudah dicangkok. 

Pencangkokan ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat baik yang sama dengan induknya misalnya rasa buah dan agar tanaman lebih kuat terhadap hama penyakit (Harmann, 2004).

Walaupun mencangkok memiliki banyak keuntungan, namun teknik perbanyakan ini tidak lepas dari beberapa kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari cangkok.

 

Kelemahan dan kelebihan mencangkok

No

Kelebihan

Kelemahan

1

Sifat tanaman baru persis dengan induknya

Tidak dapat dilakukan secara besar-besaran

2

Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu relatif singkat (± 4 tahun)

Bibit cangkok sulit hidup di daerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya pendek

3

Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relatif singkat (1-3 bulan)

Tidak memiliki akar tunggang

 

Adapun Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :

·                     Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda

·                     Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.

·                     Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.

·                     Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.

·                     Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.

·                     Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).

·                     Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.



·                     Stek 

 

Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut.  Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.  

Stek bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara stek cabang, stek akar, stek daun, stek umbi, dan lain-lain.

Kelemahan dan kelebihan stek

No

Kelebihan

Kelemahan

1

Tak terkendala musim/waktu

Lebih Rumit dibandingkan dengan biji

2

Individu baru mempunyai umur yang sama dengan induknya sehingga cepat berbuahah

Harus memiliki Pohon Induk 

3

Individu baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya

Lebih mahal dibandingkan biji

4

Bisa memperbanyak secara kontinyu

Perakaran lebih lemah dibandingkan biji




·                     Sambung/Grafting

Grafting atau ent, adalah istilah asing yang sering kita dengar, arti dari kata tersebut adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa, sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru.

Menyambung atau grafting bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.

 

Kelebihan dan kelemahan sambung atau grafting

No

Kelebihan

Kelemahan

1

Mengekalkan sifat klon yang tidak dilakukan oleh pembiakan vegetatif lainnya.

Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah jika ditiup angin kencang

2

Bisa memperoleh tanaman yang kuat karena batang bawahnya tahan terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan.

Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara  sciondan rootstock

3

Memperbaiki jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak diinginkan diubah menjadi jenis yang dikehendaki.

-

4

Dapat mempercepat berbuahnya tanaman.

-

 

Adapun Langkah - langkah grafting adalah sebagai berikut berikut :

·                     Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.

·                     Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.

·                     Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.

·                     Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.

·                     Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.

·                     Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari. 



·                     Tempel (Okulasi)

 

Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat. 

Kelebihan dan kelemahan okulasi

No

Kelebihan

Kelemahan

1

Dengan cara okulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.

Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)

2

Pertumbuhan tanaman yang seragam

Perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.

3

Penyiapan benih relatif singkat

Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

 

Adapun Langkah - langkah okulasi adalah sebagai berikut berikut :

·                     Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi. 

·                     Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.

·                      Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.

·                     Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.

·                     Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.

·                     Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.

·                     Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.

·                     Kultur jaringan

Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara memperbanyak jaringan mikro tanaman yang ditumbuhkan dengan cara in vitro menjadi tanaman yang sempurna dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan dasar tumbuhan memiliki sifat totipotensi sel, yaitu kemampuan untuk membelah diri dengan kondisi lingkungan yang sesuai.

Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman dalam skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari berbagai jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus. 

D.          Faktor yang mempengaruhi perbanyakan tanaman

Adapun faktor – faktor yang dapat mempengaruhi perbanyakan tanaman dalah :

1.           Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan

Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. 

2.           Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara

Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

3.           Faktor Cahaya Matahari

Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warnatanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.

4.           Faktor Hormon

Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.