Rabu, 30 Oktober 2019

Sumur Resapan sebagai salah satu alternatif menanggulangi kekeringan


Teknik konservasi tanah dan air saat ini sangat diperlukan mengingat sering terjadinya bencana banjir dan kekeringan di beberapa daerah. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah pembuatan sumur resapan. Sumur resapan ini sangat baik dalam mengurangi besarnya aliran permukaan sehingga menurunkan peluang terjadinya banjir maupun kekeringan.
Dirangkum dari berbagai sumber, sumur resapan merupakan lubang yang dibuat di permukaan tanah dengan tujuan menampung air hujan sebelum diresap secara perlahan oleh tanah di sekitarnya. Berbeda dengan sumur air minum yang menari air dari dalam tanah ke permukaan, sumur resapan justru melakukan hal sebaliknya. Sumur resapan akan bekerja memasukkan air dari permukaan ke dalam tanah.
Jika sumur air minum dibuat dengan cara digali hingga ke bawah permukaan tanah, sumur resapan justru berada di atas muka tanah. Saat air hujan memenuhi permukaan, sumur resapan akan menampungnya di dalam sebuah wadah yang berada di permukaan tanah. Dari wadah tersebut, air akan menggenang dan perlahan-lahan diserap oleh tanah di sekitar sumur. Teknik konservasi tanah dan air dengan menggunakan metode sumur ini dapat mengendalikan dampak dari air hujan dengan meresapkannya ke dalam tanah sehingga air tidak banyak terbuang sebagai aliran permukaan, menjaga cadangan air tanah, dan menjaga pemukiman agar tidak tergenang (Sinaga 2017).
Teknik konservasi air ini sangat penting untuk dilakukan, terutama pada pemukiman yang cukup padat dan memiliki ruang yang sangat sedikit untuk meresapkan air hujan. Masyarakat pun dapat merasakan secara langsung manfaat dari adanya bangunan konservasi tanah dan air ini.
Sumur resapan adalah suatu teknik konservasi tanah dan air yang memiliki prinsip utama untuk memperluas bidang penyerapan sehingga aliran permukaan berkurang dengan optimal. Sumur resapan menurut Dwi et al. (2008) merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang digunakan untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Menurut Sunjoto (1989) upaya pembangunan sumur ini merupakan teknik konservasi air yang pada hakikatnya adalah upaya manusia dalam mempertahankan, meningkatkan, dan mengembangkan daya guna air sesuai dengan peruntukannya dan dapat dicapai dengan memperbesar tampungan air tanah, memperkecil dimensi jaringan drainase, mempertahankan elevasi muka air tanah, mencegah intrusi air laut untuk daerah pantai dan memperkecil tingkat pencemaran tanah.

Konservasi air merupakan merupakan upaya memasukkan air ke dalam tanah baik secara buatan maupun alami dengan tujuan meningkatkan besarnya laju infiltrasi pada suatu daerah dalam rangka pengisian air tanah.
Sumur ini berbeda dengan sumur air minum. Dalam hal ini sumur resapan merupakan lubang untuk memasukkan air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum adalah lubang yang berfungsi untuk menaikkan air tanah ke permukaan. Oleh sebab itu dari segi konstruksi maupun kedalamannya pun berbeda. Sumur resapan memiliki kedalaman di atas muka air tanah, sedangkan sumur air minum digali lebih dalam lagi (di bawah muka air tanah) (Mulyana 1998).

Manfaat Sumur Resapan

Menurut Widodo (2013) pemanfaatan air tanah sebagai sumber air bersih menjadi solusi terbaik dan termurah. Air tanah ini dapat dimanfaatkan dalam kebutuhan sehari-hari baik oleh rumah tangga, industri, hingga instansi pemerintahan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 68 Tahun 2005, pembuatan sumur resapan bertujuan untuk menampung, menyimpan, dan menambah cadangan air tanah serta dapat mengurangi limpasan air hujan ke saluran pembuangan dan badan air lainnya, sehingga dapat dimanfaatkan pada musim kemarau sekaligus mengurangi peluang timbulnya banjir.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan sumur ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air
2.      Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah
3.   Mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai
4.     Mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan
5.    Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah
Selain itu, fungsi sumur resapan dapat menampung, menyimpan, dan menambah cadangan air tanah serta dapat mengurangi limpasan air hujan ke saluran pembuangan. Hal ini tentu saja selain dapat mencegah terjadinya banjir, air tampungan tersebut dapat dimanfaatkan pada musim kemarau.
Cara Kerja Sumur Resapan
Konsep dasar sumur resapan adalah memberikan kesempatan dan jalan pada air hujan yang jatuh di atap atau lahan yang kedap air untuk meresap ke dalam tanah dengan jalan menampung air tersebut pada suatu sistem resapan dan sumur resapan dalam kondisi yang kosong dalam tanah dengan kapasitas tampung yang cukup besar sebelum air meresap ke dalam tanah (Suripin 2004).
Di sisi lain menurut Arafat (2008), prinsip dasar sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung curah hujan ke dalam sebuah sumur dengan tujuan agar air hujan memiliki waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama sehingga sedikit demi sedikit air dapat meresap ke dalam tanah.
Salah satu manfaat sumur resapan tak lain untuk mencegah banjir. Saat curah hujan tinggi, ada terlalu banyak air yang memenuhi permukaan tanah sehingga membuat genangan. Sumur resapan akan menampung air hingga tanah mampu meresapnya. Selain itu, sumur resapan juga untuk membantu menjaga ketinggian permukaan air tanah yang dapat mencegah tanah menjadi tandus dan keropos-- bahkan mengalami penurunan ketinggian.

Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan:
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,                 curam atau labil.
2. Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat                                                               penimbunan sampah dan septic tank dan berjarak  1 meter dari fondasi bangunan.
3. Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal 2 meter di                  bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum                    1,50 meter pada musim hujan. 
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah                               menyerap air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu                             menyerap genangan air setinggi 2 cm.